Selasa, 21 Januari 2020

Ereng-Ereng salah satu jajanan tradisional yang harus dilestarikan

    
 Ayo Jajan Makanan Tradisional untuk Menjaga Kearifan Lokal Budaya Kita
(dokumen pribadi,jajanan ereng-ereng)

      Hallo kaum milenial...! tahu kah kamu apa itu ereng-ereng? mungkin Sebagian dari kalian belum tau apa itu ereng-ereng. 
      Ereng-ereng adalah salah satu jajanan atau makanan tradisional khas dari daerah di sekitar Kecamatan Sumber kabupaten Rembang.Ereng-ereng sendiri terbuat dari gaplek (ketela pohon yang dikeringkan dibawah sinar matahari),kemudian gaplek tersebut dihaluskan atau diselep menjadi sebuah tepung,setelah menjadi tepung kemudian dibuat adonan dengan dibumbui oleh bumbu khusus untuk membuat ereng-ereng,setelah adonan terbentuk dengan sempurna kemudian adonan tersebut dicetak menggunakan bathok kelapa yang ditengahnya diberi lubang agar adonan tidak perlu diplintir,setelah berbentuk selerti lilin kecil memanjang adonan tersebut kemudian dibentuk menjadi sebuah lingkaran dan terdapat seperti jembatan ditengahnya ini merupakan salah satu bentuk ciri khas dari ereng-ereng setelah itu ereng-ereng digoreng dipanasnya minyak setelah matang ereng-ereng ditiriskan dan ereng-ereng siap dipasarkan
     saya mendapat info cara membuat ereng-ereng dari ibu saya,beliau mengatakan bahwa dulu semasa muda jajanan ereng-ereng ini sangat digemari oleh masyarakat bahkan menjadi salah satu kearifan lokal namun saat ini keberadaan dan popularitas ereng-ereng semakin menurun bahkan hampir hilang dikalangan masyarakat hal ini terjadi karena Sebagian masyarakat mungkin menganggap bahwa ereng-ereng adalah jajanan yang kuno atau mungkin menurut mereka ereng-ereng adalah jajanan membosankan karena saat ini banyak sekali jajanan atau camilan yang lebih moderen apalagi jika kaum milenial seperti kita ini mungkin beranggapan jika mengonsumsi ereng-ereng adalah suatu hal yang dianggap kurang keren atau kurang mengikuti perkembangan zaman karena anak-anak muda saat ini jika membeli atau mengonsumsi sebuah makanan pasti Sebagian besar dari mereka akan mengabadikannya dan diunggah dilaman sosial media masing-masing jadi tidak heran jika ereng-ereng sangat tidak diminati apalagi oleh kaum-kaum milenial saat ini.
      Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa sudah menjadi sebuah kewajiban untuk kita terus melestarikan kearifan-kearifan lokal disekitar kita.
     Ereng-ereng saat ini dipasarkan oleh ibu-ibu dengan cara berjualan keliling dari satu tempat ke tempat lain,hal ini tentu saja membuat jajanan tradisional yang dulunya sangat digemari perlahan punah apalagi bentuk dari kemasan ereng-ereng yang kurang menarik
(dokumen pribadi kemasan dari ereng-ereng)
Ada berbagai cara agar ereng-ereng tetap terjaga kelestariannya dan tetap populer dikalangan masyarakat,yaitu:

1. Kemasan dari ereng-ereng dibuat lebih menarik,dengan bentuk kemasan yang saat ini tentu masyarakat terutama dikalangan remaja tidak ada minat atau gairah untuk membeli ereng-ereng.Kemasan ereng-ereng bisa dibuat lebih menarik misalnya dibungkus dengan plastik yang terdapat gambar artis korea,atau gambar kartun agar anak-anak tertarik untuk membeli ereng-ereng

2. Tetap mempertahankan bentuk dan cita rasa ereng-ereng,walaupun kemasan ereng-ereng di ubah menjadi lebih menarik tetapi bentuk dan cita rasa ereng-ereng harus tetap dipertahankan karena ini merupakan salah satu bentuk dari upaya pelestarian warisan nenek moyang

3. Menambah produksi ereng-ereng,saat ini jajanan ereng-ereng hanya diproduksi oleh orang-orang tertentu dan hanya diproduksi oleh rumahan,seharusnya pemerintah daerah setempat atau instansi terkait menyediakan atau mendirikan tempat produksi ereng-ereng agar produksi ereng-ereng meningkat apalagi pada saat musim hujan para pembuat ereng-ereng banyak yang mengeluh karena ketela pohon yang dijemur tidak bisa kering dengan sempurna hal ini mengakibatkan rasa ereng-ereng kurang gurih dan renyah.

4.Memasarkan ereng-ereng ke swalayan atau super market,saat ini ereng-ereng hanya dipasarkan oleh ibu-ibu yang keliling jika kemasan ereng-ereng sudah dimodifikasi dan produksi ereng-ereng ditambah maka proses pemasarannya pun harus ditambah dan diluaskan tidak hanya disekitar Sumber dan sekitarnya.Pemasaran ereng-ereng juga bisa melalui media sosial kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi kearifan lokal yang ada disekitar kita

Demikian yang dapat saya sampaikan Semoga Bermanfaat mohon maaf apabila ada kesalahan dari tulisan saya,Terima Kasih

~imrtnkhsyh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar